Menik Dan Ayah Angkatnya II
- Home
- Cerita sex sedarah
- Menik Dan Ayah Angkatnya II
Menik Dan Ayah Angkatnya II
Berdebaran tegang Menik menonton pemandangan di depannya, nampak Tikah mandah saja menggeliat-geliat kegelian dengan muka genit malu-malu kegelian mendapat gerayangan nakal Pak Hendro di kedua susunya. Malah dia kemudian membungkukkan tubuhnya mengikuti pelukan Pak Hendro, menyandarkan kepalanya manja di dada Pak Hendro. Sebentar keduanya saling merapat pipi bertemu pipi seperti ada yang dibisikkan Pak Hendro di telinga Tikah, karena tiba-tiba Tikah bangun duduk tegak dan berikutnya masih dengan muka genit malu-malu Tikah membuka lepas handuk penutupnya menampilkan bebas tubuh telanjangnya. Karena di balik kain tadi Tikah memang tidak mengenakan pakaian dalam. Sekarang melihat bagaimana Tikah sedang menyodorkan bagian kewanitaannya untuk dinikmati Pak Hendro, hal ini membuat Menik semakin tertarik penasaran. Memang tubuh Tikah tidak semulus dan secantik Menik, tapi berharap pada adegan kelanjutannya menimbulkan rangsangan hebat pada Menik, disamping juga rasa kepingin tahu yang besar ingin melihat bagaimana caranya pasangan laki perempuan bersanggama.
Sekarang terlihat gerakan Pak Hendro bangun duduk, sementara Tikah hanya mengangkat duduknya berlutut merapat pada Pak Hendro.
“Ahsshh..” terdengar Tikah mengerang dan setelah itu menggigit bibirnya malu-malu geli ketika dia mulai mendapat rangsangan Pak Hendro sekaligus di dua tempat, yaitu mulut Pak Hendro melahap sebelah puncak susunya dan sebelah tangan Pak Hendro bekerja mengusap-usap tengah selangkangannya.
Rangsangan mulai meningkat dengan makin sibuknya Pak Hendro berpindah-pindah mengenyoti kedua susunya, sementara tangan yang di selangkangan juga bergerak-gerak seperti sedang meremas-remas sambil pasti ikut mengiliki kelentitnya, geli asiknya mulai diterima Tikah terbaca dari mimik wajahnya yang sekarang merona merah dalam mata terpejam serius dan bibir setengah merekah tegang. Sesekali ada gerakan Tikah mengejang kegelian dengan menarik pantatnya menungging, tapi tidak menghindar membiarkan tubuh telanjangnya dipuasi Pak Hendro. Sebelah tangannya malah membantu menonjolkan bukit susunya tersodor dikecapi Pak Hendro, sedang sebelah tangan lagi bertopang di pundak Pak Hendro. Ada beberapa saat seperti itu, tapi di tengahnya ada gerakan baru, yaitu sebelah tangan Pak Hendro yang bebas mulai merangsang kejantanannya dengan menggenggam dan meremas-remas batangnya agar menjadi lebih kaku.
Semua ini dari tempat mengintip Menik cukup jelas dilihat, karena jaraknya cuma sekitar 3 meter dan posisi Tikah sekarang agak serong menghadap ke arahnya. Rupanya acara merangsang gairah berahi Tikah dan membangkitkan kejantanan sendiri oleh Pak Hendro, meskipun sebentar tapi sudah dianggap cukup, karena Pak Hendro baru saja berhenti dan meminta Tikah mengambil posisi berbaring menelentang tetap di atas permadani itu. Mereka nampaknya mempersingkat waktu agar tidak terlalu lama dan dicurigai para penunggu rumah.
Tikah langsung berbaring mengangkang sesuai permintaan Pak Hendro, matanya ditutup rapat-rapat menunggu Pak Hendro mengatur posisinya untuk mulai memasukkan batang kejantanan ke liang senggamanya. Merapat dia dengan kedudukkan tegak berlutut, kedua paha Tikah ditumpangkan ke atas masing-masing pahanya, sebentar Pak Hendro masih melocoki batang kejantanannya sendiri yang dari tadi tetap dipegangi terus, sementara tangan sebelah jari-jarinya membasahi lubang kewanitaan Tikah dengan ludahnya agar membuat lebih licin lagi. Sebentar kemudian batang kaku Pak Hendro mulai dimasukkan ke liang kewanitaan Tikah, Menik membaca mimik wajah Tikah agak mengernyit dengan kedua kelopak matanya yang terpejam erat. Rahangnya menganga kaku menunggu batang ditusukkan ke kemaluannya dan yang mulai dimainkan Pak Hendro keluar masuk pelan-pelan.
Ternyata reaksi yang ingin dilihat Menik mulai nampak. Tikah ketika mulai bisa menyesuaikan dengan penis yang baru diterimanya, langsung mendapatkan rasanya. Tegang wajahnya pun mengendor terganti dengan bersemu asyik yang membawa pinggulnya bergerak mengocok mengimbangi gerak menggesek batang keluar masuk liang senggamanya. Makin lama makin tambah hangat rasa garukan enak itu, apalagi ditambahi Pak Hendro dengan kedua tangannya memilin-milin puting masing-masing susunya, gerak geliat Tikah sudah meningkat panas. Meliuk-liuk dia terlihat erotis dengan dadanya kadang diangkat-angkat membusung. Tapi yang seru adalah goyangan bibir kemaluannya yang berputar cepat seperti tidak sabaran dan sesekali menanduk-nanduk ke atas memapak tusukan batang keperkasaan Pak Hendro yang juga mulai dipompa agak kencang.
Menik sampai terasa panas dingin dan tegang menontonnya, terpengaruh rangsangan permainan Tikah yang menggelora oleh sogokan-sogokan batang keperkasaan Pak Hendro. Gerakannya selama itu berputaran hangat, lebih-lebih menjelang orgasmenya. Sayang Menik tidak bisa mengikuti mimik Tikah, karena dengan semakin panas itu wajah Tikah sudah hilang menyusup di dada Pak Hendro yang sudah turun menghimpit mendekapnya erat-erat. Hanya terakhir sempat dilihat ketika Tikah berogasme dengan tubuhnya yang mengejang dan mengangkat liang kewanitaannya tinggi-tinggi seakan ingin ditekan lebih dalam lagi. Sampai di situ apa yang ditonton Menik, dan dia buru-buru ke luar untuk kemudian berpura-pura datang dari luar seolah-olah tidak mengetahui apa yang terjadi di dalam kamar baca itu.
Jadi boleh dibilang secara tidak langsung, sebetulnya ayah angkatnya yang menggiring Menik untuk menuju kebebasan seks. Sehingga ketika suatu ketika, Menik menemukan teman sekolah yang cocok di hatinya dan kemudian berlanjut dengan iseng-iseng mempraktekkan hubungan sanggama sampai mengakibatkannya hamil. Ayah angkatnya tidak bisa menyalahkan dia karena menyadari bahwa ini salahnya sendiri yang terlalu bebas dalam cara hidup mereka. Tapi untuk menuntut laki-laki yang mengerjai Menik sangat berat, karena keduanya masih remaja sekali, jalan keluar yang dipilih adalah menggugurkan kandungan Menik sebelum menjadi besar serta membatasinya bergaul bebas di luaran lagi.
Menik nampaknya kapok dengan akibat keisengan pertamanya itu, tapi untuk bisa bertahan dari godaan lelaki berikutnya ternyata ada cara yang istimewa untuk itu. Yaitu Menik yang sudah kenal nikmatnya hubungan seks tidak dibiarkan menderita menahan keinginan itu, tapi di rumah dia justru dapat penyaluran tersendiri dari siapa lagi kalau bukan dari ayah angkatnya sendiri. Sejak itulah Menik mulai membuat hubungan sanggama dengan Pak Hendro dengan maksud agar Menik tidak mencari di luar lagi, yang memungkinkan dia mengulang kecelakaan yang sama. Hanya saja tentunya dijaga agar tidak ada satu pun orang luar yang tahu rahasia keluarga mereka.
Memang, sejak lepas dari pengalaman pahitnya itu, Menik jadi seperti uring-uringan dan untuk mengisi kesepiannya, Pak Hendro mulai tertarik juga untuk memanfaatkan Menik. Tidak heran sebab si cantik yang meningkat semakin remaja ini kalau berpakaian sering minim, mengundang gairah lelaki, teristimewa bagi Pak Hendro yang juga sedang kesepian. Tapi sekalipun sudah akrab dengan gadis itu, Pak Hendro tidak langsung main ajak begitu saja. Dia perlu cara halus karena dia kuatir Menik masih trauma dengan pengalaman pahitnya itu. Pak Hendro mulai mengadakan pendekatan dengan membelikan hadiah-hadiah perhiasan dan mengobral pemberian uang untuk meluluhkan hati Menik.
Sampai di suatu siang, dia membuat surprise dengan mendatangi kamar Menik.
“Nik, kalok Yayah kasih hadiah buat Kamu, mau nggak..?” katanya dengan kedua tangannya ke belakang seperti menyembunyikan sesuatu.”Oya..? Hadiah apa Yah..?”
“Mau tau..? Nih Liat dulu sebentar..!” kata Pak Hendro sambil menarik tangannya yang menggenggam sebuah kotak perhiasan, membuka tutupnya memamerkan isinya sebentar.
Namanya sifat perempuan, begitu melihat perhiasan emas yang berkilau-kilauan langsung bersinar cerah wajahnya.
“Buat Menik ya Yah..?” tanyanya malu-malu.
“Iya.., semua buat Kamu, abis buat siapa lagi..?”
“Waduh..! Iya Yah, Aku mau.., seneng banget Aku Yah..!”
Kontan melonjak girang Menik karena perhiasan yang akan diberikan kepadanya justru lebih banyak dari yang sudah didapat sebelumnya. Tidak salah, karena Pak Hendro sendiri saking senangnya dapat harapan manis Menik sengaja membelikan lebih banyak dengan maksud untuk lebih membujuk gadis itu.
“Tapi ntar dulu, abis ini nanti temenin Yayah tidur, sekarang ininya Yayah masukin Yayah punya ya..?” tanya Pak Hendro mulai minta kepastian Menik sambil merapat dan menjulurkan sebelah tangannya mengusap-usap selangkangan Menik.
Jelas Menik tahu maksudnya tapi dia masih ragu-ragu.
“Ngg, tapinya kalok Nik bunting lagi gimana Yah..?” tanyanya minta penegasan Pak Hendro.
“Ooo.. jelas Yayah jaga jangan sampe begitu, nanti Yayah kasih pilnya..” jawab Pak Hendro memberi kepastian.
Kali ini Menik mengangguk meyakinkan ajakan Pak Hendro karena hatinya sudah keburu terpaut dengan kilauan emas yang bakal jadi miliknya. Perempuan kalau hatinya sudah merasa dekat, apalagi ditambahi dengan hadiah-hadiah perhiasan, maka cepat saja takluk dalam rayuan.
“Kalok gitu sini, Yayah yang pakein satu persatu dan Kamu nurut aja ya..? Tapi sebentar.., coba Kamu pake dulu semua perhiasan yang Yayah pernah kasih. Soalnya ini semua satu setelan, jadi biar lengkap keliatannya.”
Menik mengangguk dan bergerak mengambil perhiasan itu di lemarinya, lalu memasangnya satu persatu yaitu giwang, kalung, cincin dan gelang, sementara Pak Hendro mendekat lalu meletakkan kotak perhiasan di tempat tidur. Keempat perhiasan itu berikut yang ada di dalam kotak memang memiliki ciri seragam, yaitu diberi bandul berbentuk bola-bola berongga yang di tengahnya diisi bola kecil lagi, jadi kalau bergerak akan menimbulkan bunyi yang bergemerincing.
Menik sendiri masih heran di mana lagi perhiasan yang ada di kotak itu akan dipasangi di tubuhnya, namun begitu dia diam saja dan sesuai permintaan Pak Hendro dia menurut ketika sebuah perhiasan diambil untuk dipasangkan padanya.
“Tau nggak Nik, Yayah beli ini karena liat Kamu cantik, jadi kepengen dandanin kayak putri ratu. Memang keliatan kayak main-mainan, tapi ini emas asli lho..? Kalok nggak cocok jangan kasih siapa-siapa, simpen aja buat kenang-kenangan. Ayo sini, tempat pertama pasangnya di sini..”
Menik langsung merasa geli, karena bagian pertama yang dipasangi adalah sebuah cincin hidung model jepit ala gadis-gadis Arab.
“Nah, sekarang untuk ini Yayah minta tanda terima kasihnya..”
Belum sempat Menik mengerti, tiba-tiba dia sudah dipeluk lehernya dan bibirnya didarati bibir Pak Hendro. Agak gelagapan dia tapi cepat disambutnya ajakan berciuman ini dan meningkat sebentar saling melumat hangat. Ada beberapa saat baru Pak Hendro melepas bibirnya, Menik terlihat sempat terhanyut sebentar dalam asyiknya bergelut lidah bertukar ludah barusan.
Bagian kedua adalah sepasang kalung kaki yang dipakaikan Pak Hendro dengan meminta Menik duduk di tempat tidur. Ini juga menggelikan, karena merasa persis seperti pemain kuda lumping dan upah terima kasihnya juga lucu yaitu masing-masing betis Menik diciumi dan dijilat-jilati setelah kalung itu terpasang.
Yang ketiga, yang paling membuat Menik geli adalah ketika Pak Hendro mengambil sepasang perhiasan payudara yang pemasangannya dijepit di puting susu.
“Iddihh.., kok aneh-aneh aja si Yayah nih..?” kontan cekikikan geli dia sambil menekapi kedua buah dadanya dengan tangannya.
“Ya sudah, kalok masih geli ditunda dulu. Sini Yayah ambil tanda terima kasihnya duluan nanti pasangnya belakangan.”
Begitu selesai bicara Pak Hendro langsung memajukan kepalanya, mulutnya mendarat mencaplok sebelah susu Menik yang membulat montok itu.
“Sshh..” Menik mengejang tertahan sewaktu mulut Pak Hendro mengenyoti puncak susunya, mengulum dan menjilati puting yang berada di dalam mulut Pak Hendro.
Kali ini geli lain. Geli yang memberi rangsang menaikkan berahinya untuk menuju apa yang nantinya akan diminta Pak Hendro. Dan ini mulai semakin terasa karena Pak Hendro agak berkepanjangan mengisapi dan meremasi kedua bukit dadanya bergantian, sehingga geli-geli enak yang meresap menyulut bara berahinya yang juga sudah lama terpendam mulai menyala lagi. Maklum, Pak Hendro rupanya gemas bernafsu dengan kedua susu si gadis ramping tapi ukurannya bulat montok menggiurkan ini. Terbukti ketika Pak Hendro berhenti dan menarik kepalanya, terlihat tatapan mata Menik sudah sayu tanda sudah dipengaruhi tuntutan nafsunya. Tapi Pak Hendro belum selesai, dia segera memasangkan perhiasan di kedua puting susu Menik, kali ini tidak ada penolakan geli lagi.
Selepas itu kedua buah dada segar mulus yang sudah berhias anting-anting itu dikecap lagi oleh mulut Pak Hendro. Ada rangsang tersendiri baginya dengan kedua puting yang tercuat oleh jepitan penahan bandul, senang menjilat-jilat ujungnya membuat Menik bergerak-gerak kegelian, susunya berayun-ayun menimbulkan bunyi bandul bergemerincing.
“Aahaawww.. ge-yyii Paak..” Menik merengek manja namun dia senang dicandai mesra seperti ini.
“Tambah cantik kan Menik dihiasin gini, Yayah jadi makin gemes ngeliatnya..”
“Iya tapi lucu.. Aahssh Paak.. ca-kiitt..!” baru menjawab sudah disambung merintih karena puting berikut bandulnya dicaplok Pak Hendro.
Dihisap dan dijepit-jepit bandul itu dengan bibir, menarik-narik kecil menjadikan putingnya juga ikut tertarik-tarik terasa perih. Tapi perih-perih enak yang makin menambah Menik jadi makin lebih terangsang.
Sehingga ketika dari situ Pak Hendro berlanjut dengan usahanya untuk membuka celana pendek yang dikenakan Menik, si gadis mandah saja malah membantu dengan mendoyongkan tubuhnya ke belakang, mengangkat pantatnya membuat mudah celana berikut celana dalamnya dilolosi lepas. Pak Hendro meskipun dalam dirinya sudah bergelora nafsunya ingin segera menyetubuhi remaja cantik yang menggiurkan ini, tapi dia cukup pengalaman untuk bisa menekan emosinya tidak menunjukkan wajah rakusnya.
“Sekarang yang terakhir ini Yayah pasangin kalung perutnya..” katanya sambil membelitkan dan mengaitkan sekali sebuah kalung perut di pinggang Menik.
Selepas itu tiba-tiba Pak Hendro menundukkan wajahnya ke perut Menik. Dikira akan mengecup bagian perut itu untuk minta tanda terima kasih, tapi rupanya lebih ke bawah lagi. Yaitu ketika kedua tangan Pak Hendro menyusup dari bawah kedua pahanya, membuka jepitan paha itu sekaligus mengangkat membuatnya mengangkang. Dia segera tahu bahwa Pak Hendro menuju ke liang senggamanya. Menik memang sudah terbiasa memberikan kemaluannya dikerjai mulut Pak Hendro, cepat ditutupnya matanya menunggu Pak Hendro berlanjut, karena dia tahu rasa apa yang akan didapatkannya nanti.
Saat itu, begitu mulut Pak Hendro menempel dan langsung menyedoti rakus bagian menganga itu, dalam dua tiga jurus saja Menik sudah lemas tulang-tulangnya diresapi nikmat.”Ahhnng..” mengerang dia oleh geli yang terasa menyengat sampai ke ubun-ubun, langsung merosot tubuhnya jadi menelentang rata punggung ke belakang karena serasa tangannya tidak kuat lagi menopang. Lewat lagi beberapa jurus dia sudah meliuk-liuk tubuhnya oleh jilatan lidah terlatih yang mengilik kelentitnya, menusuk-nusuk kaku membuatnya semakin penasaran ingin segera disetubuhi.
Pak Hendro berhenti untuk membuka bajunya dan sementara itu kedua kaki Menik yang tadi disanggahnya diletakkan telapaknya di tepi tempat tidur, tetap membuat posisi Menik mengangkang lebar.
“Enak kan kalok Yayah bikinin gini..?” tanyanya menguji sambil melepasi bajunya satu persatu.
“He-ehh.. tappinya jangan lama-lama Yahh.., nggak kuat Akku..” Menik terbata-bata menjawab jujur kelemahannya kalau liang kewanitaannya kena disosor mulut lelaki.
Selesai membuat dirinya sama bertelanjang bulat, Pak Hendro kembali meneruskan mengerjai liang senggama Menik dengan permainan mulutnya, membuat si gadis betul-betul matang terbakar oleh rangsang nafsunya. Sambil begitu Pak Hendro sendiri dalam posisi duduk berlutut mulai melepasi bajunya tanpa dilihat Menik dan mulai mempersiapkan batang kejantanannya untuk bisa menyalurkan kerinduan nafsunya sekaligus mengisi kebutuhan yang dituntut berahi nafsu Menik.
Bersambung…,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
Posted by CeritaDewasa at 9:43 PM No comments:
Email This
BlogThis!
Share to Twitter
Share to Facebook
Share to Pinterest
Labels: Menik Dan Ayah Angkatnya II
Older Posts Home
Subscribe to: Posts (Atom)
LIVECHAT
Globe
Visitor
Translate
Powered by Google TranslateTranslate
DAUN MUDA
3 Cewek Cantik
ABG TETANGGA
ABG Toket Gede
Adik Kecilku
Adik Tanteku Yang Lugu I
Adik Tanteku Yang Lugu II
Adik Tanteku Yang Lugu III
Adik Tanteku Yang Lugu IV
Aku Dan Teman Adikku
Aku Ketagihan I
Aku Ketagihan II
Aku Ketagihan III
Aku Obat Awet Muda Tante Erni
Anak Gelandangan
Anak Teman Bisnisku
Angela I
Angela II
Angela III
Angela IV
Angin Sejuk Kintamani
Awal Sebuah Ketulusan
Belenggu Rindu Yang Tertahan
Bercinta Dengan tetangga Idaman
Binalnya Sepupuku
Black & White
Bocah Imut
Burung Burung Kecil
Burung Mudaku
Cerita Indah Untuk Teman
Cerita Tak Terlupakan
Cici I
Cici II
Cinta Seorang Baby Sitter
Cucuku Dhea Dan Marsha
Cynthia Ku Yang Nikmat
Daun Daun Muda
Dunia Gemerlap Dunia Hampa I
Dunia Gemerlap Dunia Hampa II
Eliza
Elvina
Enaknya Anak SMU
Enaknya Perawan Rina
Fantasi Di Akhir Pekan I
Fantasi Di Akhir Pekan II
Fuck Me
Gadis Bermata Sipit
Gadis Gadis Kecilku I
Gadis Gadis Kecilku II
Gadis Gadis Kecilku III
Gadis Gadis Kecilku IV
Gadis Sampul
Gairah Bapak Kostku
Gairah Sahabat Temanku
Gairah Tetangga I
Gairah Tetangga II
Gairah Tetangga III
Gairah Tetangga IV
Gairah Tetangga V
Gairah Tetangga VI
Gairah Tubuh Rina
Ganasnya Tanteku
Guru Matematikaku
Guruku Teman Seks Ku
Hadiah Istimewa I
Hadiah Istimewa II
Hadiah Istimewa III
Hadiah Istimewa IV
Hadiah Spesial Buat Riniku I
Hadiah Spesial Buat Riniku II
Hasil Chatting
Hilangnya Perjakaku
Hug Me
Ibu Dan Anak Sekaligus
Ibu Dosenku Yang Cantik
Ima Si Cewek Imut
Ine Pembantu Kecilku
Ita Dan Anggi
Kak Linda Tetanggaku Yang Baik
Kenangan Bersama Sopirku
Kenangan Indah I
Kenangan Indah II
Kenangan Indah III
Kenangan Indah IV
Kenangan Indah V
Kenangan Indah VI
Kenangan Indah VII
Kenangan Indahku
Kenangan Pemilu 1999
Kenikmatan Gadis Belia
Kenikmatan Nia
Keperawanan Ani
Keperawananku Oh Keperawananku
Kesepian
Kisah Si Dukun Cabul I
Kisah Si Dukun Cabul II
Kisah Si Dukun Cabul III
Kisahku Yang Menyenangkan
Lalu Lintas Birahi
Les Privat
Liah Anak Penjual Papan
Luapan Birahi Guru Dan Murid
Luv Me
Mantan Anak Ibu Kost
Maria Ohhh Maria
Marlena
Masa Kecilku Di Palembang
Meiske Gadisku Yang Manis
Menik Dan Ayah Angkatnya I
Menik Dan Ayah Angkatnya II
Menik Dan Ayah Angkatnya III
Menikmati Tubuh Anak Pelangganku I
Menikmati Tubuh Anak Pelangganku II
Menikmati Tubuh Anak Pelangganku III
Molly Kakak Kelas Ku
My House Keeper
My Wild Fantasy
Nakalnya Lidah Debby I
Nakalnya Lidah Debby II
Nakalnya Lidah Debby III
Nakalnya Lidah Debby IV
Ngeseks Dengan Vina Teman Adikku
Ngewe Di Atas Meja Sekolah
Nidar Sahabat Istimewaku I
Nidar Sahabat Istimewaku II
Nikmatnya ABG SMU
Nikmatnya ABG SMU Lainnya I
Nikmatnya ABG SMU Lainnya II
Nikmatnya Gadis Kecil
Nikmatnya Memerawani Kekasihku
Nikmatnya Produk Korea
Nikmatnya Seorang Perawan
Oh Yarmi Pembantuku
Ohhh….Nina
Ohhh…Evi
Olga
Pacarku Vita
Pak RT Yang Nakal
Papa Tiri Panutanku
Peliharaan Tante Girang
Pembantu Binal
Pembantuku Yang Manis I
Pembantuku Yang Manis II
Pemetik Perawan I
Pemetik Perawan II
Pemuas Wanita
Pengalaman ” Den Kecil ”
Pengalaman Dengan Pelajar SMU
Pengalaman Dengan Tante Murni I
Pengalaman Dengan Tante Murni II
Pengalaman Masa Kecilku
Pengalaman Masa Mudaku I
Pengalaman Masa Mudaku II
Pengalaman Pertama
Pengalamanku Yang Menyenangkan I
Pengalamanku Yang Menyenangkan II
Pengganti Isteri I
Pengganti Isteri II
Perawan Ayu
Percobaan Pertamaku
Pertemuan Lanjutan
Petualangan Berlibur Ke Desa
Pijat Payudara
Pionir I
Pionir II
Pionir III
Playing Mommy & Daddy
Putri Ibu Kostku
Rahasia Kita Berdua
Rena Gadis SMU Yang Menggairahkan
Sakit Hati
Sandra Dan Tukang Kebunnya
Sari Anak Kost Baru
Seks Dengan ABG Bule
Seks Perdanaku I
Seks Perdanaku II
Seks Perdanaku III
Senandung Masa Puber I
Senandung Masa Puber II
Sepanjang Jalan Kenangan
Sex Education Homework I
Sex Education Homework II
Sukabumi Kota Kenangan
Surabaya Indah
Tante Vida Yang Sintal
Tante Yohana
Tari Perawan Innoncent I
Tari Perawan Innoncent II
Teman Chattingku
Tetanggaku
The Club
Tigabelas I
Tigabelas II
Tigabelas III
Tigabelas IV
Tigabelas IX
Tigabelas V
Tigabelas VI
Tigabelas VII
Tigabelas VIII
Titipan Khusus
Variasi Cinta
Yang Tak Terlupakan
EKSIBISI
Anneke: 7 Days To Exhibit I
Anneke: 7 Days To Exhibit II
Anneke: 7 Days To Exhibit III
Anneke: 7 Days To Exhibit IV
Anneke: 7 Days To Exhibit V
Anneke: 7 Days To Exhibit VI
Di Atas Panggung
Di Tengah Hujan Deras I
Di Tengah Hujan Deras II
Di Tengah Hujan Deras III
Eksibisi Pertamaku I
Eksibisi Pertamaku II
Gadis Eksibisionis I
Gadis Eksibisionis II
Gadis Eksibisionis III
Gadis Eksibisionis IV
Gadis Melayu Yang Seksi
Gelora Di Bukit Tandus I
Gelora Di Bukit Tandus II
Gelora Di Bukit Tandus III
Horor Di Ruang UKS I
Horor Di Ruang UKS II
Horor Di Ruang UKS III
Kenikmatan Di Bis Kota
Memamerkan Pacar
Nikmatnya Mempertontonkan Onaniku
Nikmatnya Ngentot Di Ruang Kesehatan
Pameran Di Panti Pijat
Pelajaran Sex Untuk Anak Tetangga
Pembantuku Yang Manis I
Pembantuku Yang Manis II
Pengalaman Tinggal Di Keluarga Italy
Pertama Kali Aku Masturbasi
Pertunjukan Untuk Keponakanku
Pesona Birahi Minah
Putri Majikanku Eksibisionis
Sang Cewek Idola I
Sang Cewek Idola II
Sang Cewek Idola III
Tubuh Tante Reni
PELIHARAAN
1. Seks Dengan Hewan
2. Seks Dengan Hewan
3. Seks Dengan Hewan
4. Seks Dengan Hewan
5. Seks Dengan Hewan
6. Seks Dengan Hewan
Aku Dipuaskan Hewan Asuhanku
Aku Korban Pleki
Amblasnya Perawan Kambingku
Betina Untuk Si Bruno I
Betina Untuk Si Bruno II
Betina Untuk Si Bruno III
Kencan Dengan Bruno
Korban Birahi Anjing I
Korban Birahi Anjing II
Korban Birahi Anjing III
Maniak Hewan I
Maniak Hewan II
Menikmati Memek Kerbau
Mocci
Nafsu Tabu Anjing Siluman
Nikmatnya Vagina Si Betina
Nyobain Kontol Beruk
Peternakan Anjing Milik Tanteku
Polly Pengganti Kekasihku
Sensasiku
Suami Ketiga
Tidak Ada Perempuan
Tumbal
DLL
1. Bidadari XXX
1. The Angels
2. Bidadari XXX
2. Seminggu Full Waria
2. The Angels
3. Bidadari XXX
3. Seminggu Full Waria
3. The Angels
4. Seminggu Full Waria
4. The Angels
5. Seminggu Full Waria
6. Seminggu Full Waria
7. Seminggu Full Waria
8. Seminggu Full Waria
Ada Apa Dengan Cinta Amelia I
Ada Apa Dengan Cinta Amelia II
Ada Apa Dengan Cintaku
Adu Kepiting
Aktor Aktor Itu
Aku Dan Pakaian Dalam Cewek
Aku Seorang Pelacur
Ambisi Wijaya – Special Edition
Ambisi Wijaya I
Ambisi Wijaya II
Ambisi Wijaya III
Ambisi Wijaya IV
Ambisi Wijaya IX
Ambisi Wijaya V
Ambisi Wijaya VI
Ambisi Wijaya VII
Ambisi Wijaya VIII
Ambisi Wijaya X
Andai Rachel Tau
Anku
Anneke: 7 Days To Exhibit I
Anneke: 7 Days To Exhibit II
Anneke: 7 Days To Exhibit III
Anneke: 7 Days To Exhibit IV
Anneke: 7 Days To Exhibit V
Anneke: 7 Days To Exhibit VI
Antara Pekanbaru Dan Jakarta I
Antara Pekanbaru Dan Jakarta II
Antara Pekanbaru Dan Jakarta III
Antara Pekanbaru Dan Jakarta IV
Antara Pekanbaru Dan Jakarta V
Arti Sebuah Pertunangan I
Arti Sebuah Pertunangan II
Arti Sebuah Pertunangan III
Asmara Dalam Selimut Duka I
Asmara Dalam Selimut Duka II
Asmara Dalam Selimut Duka III
Asmara Dalam Selimut Duka IV
Asmara Dewi Laut
Asyiknya Keroyokan
Aturan Dunia Bawah I
Aturan Dunia Bawah II
Aturan Dunia Bawah III
Aturan Dunia Bawah IV
Aturan Dunia Bawah V
Aturan Dunia Bawah VI
Aturan Dunia Bawah VII
Aturan Dunia Bawah VIII
Behind The Scene Of Joey And Jesse
Berawal Dari Mengintip
Bercinta Dengan Mayat
Bercinta Dengan Waria
Birahi Antara Dua Benua I
Birahi Antara Dua Benua II
Birahi Antara Dua Benua III
Birahi Jalang I
Birahi Jalang II
Birahi Jalang III
Blue Film I
Blue Film II
Bumbu Rahasia I
Bumbu Rahasia II
Bumbu Rahasia III
Bumbu Rahasia IV
Catatan Harian Seorang Waria
Cathy
Cewek Cewek I
Cewek Cewek II
Cewek Misterius I
Cewek Misterius II
Cinta Di Sudut Lembayung Senja I
Cinta Di Sudut Lembayung Senja II
Cinta Di Sudut Lembayung Senja III
Cinta Di Sudut Lembayung Senja IV
Cinta Di Sudut Lembayung Senja V
Cinta Di Sudut Lembayung Senja VI
Cinta Sesaat
Damned True Story I
Damned True Story II
Damned True Story III
Damned True Story IV
Damned True Story IX
Damned True Story V
Damned True Story VI
Damned True Story VII
Damned True Story VIII
Derita Seorang Artis Seksi
Di Oral Waria
Di Tengah Hujan Deras I
Di Tengah Hujan Deras II
Lie Chun Dan Hera I
Lie Chun Dan Hera II
Lie Chun Dan Hera III
Lie Chun Dan Hera IV
Lie Chun Dan Hera V
Lie Chun Dan Hera VI
Malam Waria
Malam Waria – Direktur Bank
Malam Waria – Direktur BUMN
Malam Waria – Ketua DPRD Provinsi
Semula Aku Tak Tahu
Sensasi Erotik Saat Menjadi Waria I
Sensasi Erotik Saat Menjadi Waria II
Sensasi Erotik Saat Menjadi Waria III
Sexualitasku Sebagai Wanita Lajang
Skandal Deti Supandi
Sleeping Bitchy
Supter Cruentus Divum I
Supter Cruentus Divum II
Supter Cruentus Divum III
Supter Cruentus Divum IV
Supter Cruentus Divum V
Tangisan Cintaku
Tante Cantik Idamanku
Tante Ratna Dan Mbak Susi
Teori Inspirasi – Insiden Di Museum
Teori Inspirasi – Para Pion
Teori Inspirasi – Sang Dalang
Terapi Nikmat
Tetanggaku
The Birth Of A Hunter I
The Birth Of A Hunter II
The Other Side Of Horizon I
The Other Side Of Horizon II
The Other Side Of Horizon III
The Other Side Of Horizon IV
The Sad Love Story
Tolonglah Saya
Tubuh Penari Bali Itu Memang Nikmat
Tubuh Tante Reni
Tuk Ambasuliku
Vita Dan Seks Pertamanya
Waria Piaraan Pejabat I
Waria Piaraan Pejabat II
Waria Piaraan Pejabat III
Waria Piaraan Pejabat IV
Warisan Leluhur I
Warisan Leluhur II
Yenny
GAY
1st Spring I
1st Spring II
1st Spring III
2 Abang Tukang Bangunan
3 Days Lover I
3 Days Lover II
3 In 1
Abang Becak
Abang Becak Seksi
Abang Penjual Majalah
ABG Vs Gigolo
Acara Kemah Yang Tidak Terlupakan
Ada Apa Dengan Valent
Aditya Dan Antonyku I
Aditya Dan Antonyku II
Affair Dengan Instruktur Fitness Center
Ahhh…Hidup Ini
Ahhh..Malam Yang Indah I
Ahhh..Malam Yang Indah II
Ahhh..Ramahnya Jakarta I
Ahhh..Ramahnya Jakarta II
Ahhh..Ramahnya Jakarta III
Air Susu Dibalas Dengan Air Mani
Akhir Dari Segalanya
Akhir Sebuah Cinta
Akhir Sebuah Keputusan
Akhir Sebuah Penantian I
Akhir Sebuah Penantian II
Akhirnya Aku Menikmatinya
Aksi Liar Di Tengah Malam I
Aksi Liar Di Tengah Malam II
Aktor Aktor Itu
Aku Adalah Yadi I
Aku Adalah Yadi II
Aku Adalah Yadi III
Aku Benar Benar Tertekan
Aku Bukan Laki Laki Normal
Aku Dan Elang I
Aku Dan Elang II
Aku Dan Kakek Broto
Aku Dan Kakek Broto I
Aku Dan Karyawanku I
Aku Dan Karyawanku II
Aku Dan Pacarku Ricky
Aku Dan Sopir Sopir Truk I
Aku Dan Sopir Sopir Truk II
Aku Ketahuan
Aku Nyaris Jadi Gigolo I
Aku Nyaris Jadi Gigolo II
Aku Pemuas Nafsu Laki Laki I
Aku Pemuas Nafsu Laki Laki II
Alex Maafkan Aku I
Alex Maafkan Aku II
Alexander Homoseksual Yang Agung I
Alexander Homoseksual Yang Agung II
Am I A Gay?
Anak Anak Ibu Kost
Anak Anak Nakal I
Anak Anak Nakal II
Anak Anak Nakal III
Anak Jalanan
Anak Manja
Ancol Dan Misteri I
Ancol Dan Misteri II
And That’s Why…
Andai Aab Tau
Andai Dia Tahu
Andreku Sayang
Antara Aku Dan Andre I
Antara Aku Dan Andre II
Antara Dua Rasa
Antara Jakarta Dan Bandung
Antara Menggoda & Godaan I
Antara Menggoda & Godaan II
Antara Menggoda & Godaan III
Anthony Bocah Kecil I
Anthony Bocah Kecil II
Anthony Bocah Kecil III
Antologi Cinta Sejenis I
Antologi Cinta Sejenis II
Apakah Aku Akan Terus Jadi Gay?
Apollo Dan Admetus I
Apollo Dan Admetus II
Apollo Dan Hyakinthos I
Apollo Dan Hyakinthos II
Apollo Dan Orpheus I
Apollo Dan Orpheus II
Aquarius Dan Homoseksualitas I
Aquarius Dan Homoseksualitas II
Aquarius Dan Homoseksualitas III
Ardy Ganteng Sekali
Asisten Pengajar Kursus Komputer
Asmara Jenius
Asyiknya Keroyokan
Atas Nama Cinta
Autumn Diary I
Autumn Diary II
Autumn Diary III
Autumn Diary IV
Autumn Diary V
Autumn Diary VI
Autumn Diary VII
Ayah Tiriku
Back For Autumn I
Back For Autumn II
Back For Autumn III
Back For Autumn IV
Back For Autumn V
Back For Autumn VI
Back For Autumn VII
Bad Luck – Happy Semester
Bad Luck – Meteor Hits
Bad Luck – Teddy Bear
Behind The Scene Of Joey And Jesse
Harapan Baruku I
Harapan Baruku II
Hulk Milikku
Kekasih Baruku
Pamanku & Sepupuku
Sopir Truk II
Summer Breaks I
Summer Breaks II
Supir Papaku I
Supir Papaku II
Supir Papaku III
Tamu Dari Yogya I
Tamu Dari Yogya II
Tamu Dari Yogya III
Tamu Dari Yogya IV
Tantangan Godaaan
Taruna Angkatan Laut
Teman Dari Taiwan I
Teman Dari Taiwan II
Teman Dari Taiwan III
Teman Gank Ku & Para Taruna
Teman Kostku Yang Baru
Teman Sekampus
Tentangku
Terbongkar I
Terbongkar II
Terjebak Ke Dunia Gay
The 21 Centimeter Man
The Armpit Hunter
The Blue Broadcasting I
The Blue Broadcasting II
The Lost Boy I
The Lost Boy II
The Sexual Desire
The Shit Eater I
The Shit Eater II
The Shit Eater III
The Shit Eater IV
The Shit Eater V
The Shit Eater VI
The Taste Of Steak
Then You Look At Me I
Then You Look At Me II
Then You Look At Me III
Tiga Kali Sehari
Titipan Khusus
To Surabaya With Love
Toilet SMA Ku
Tokyo Bay
Tukang Pijat Keliling I
Tukang Pijat Keliling II
Tukang Pijat Keliling III
Ujang I
Ujang II
Ujang III
Uniform Mania
Valentinku I
Valentinku II
Valentinku III
Valentinku IV
Valentinku V
Valentinku VI
Valentinku VII
Theme images by gaffera. Powered by Blogger.